Kiasan Ramayana Ballet Purawisata
Purawisata adalah
salah satu daya tarik wisata yang ada di kota Yogyakarta. Terletak di pusat kota
seharusnya eksistensi Purawisata sangatlah baik, akan tetapi yang terjadi
adalah Purawisata kurang menadapat perhatian dari wisatawan. Berdiri
sejak tahun 1988 dan beroperasi sejak 1989, Purawisata mengalami pasang surut
eksistensi.
Purawisata telah
dikenal sebagai pusat rekreasi keluarga terpadu yang dapat ditemukan di tengah
kota Yogyakarta. Menempati
area seluas 2,5 ha, terletak di Jalan Brigjend Katamso dan dibutuhkan jarak
tempuh 300 meter dari malioboro dan kraton Yogyakarta dapat diakses dengan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Purawisata telah
mengalami beberapa perubahan sejak 1988 hingga saat ini, baik dari perubahan
bangunan, atraksi, maupun manajemen yang ada.
Purawisata
memiliki atraksi utama yaitu Ramayana
Ballet, walau dulu Purawisata sempat memiliki atraksi lain seperti pertunjukan musik Dangdut dan
Ketoprak. Namun, saat ini Purawisata hanya
memiliki atraksi Ramayana
Ballet dan pentas gamelan. Ramayana Ballet
Purawisata pernah mendapatkan rekor
MURI sebagai pementasan yang tak pernah berhenti untuk menampilkan pertunjukan.
Sudah selama 40 tahun pentas berlangsung tanpa libur seharipun. Pemeran dalam Ramayana Ballet
sendiri telah turun temurun bergantian dari keluarga para pemeran.
Bercerita
mulai dari penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana hingga terbunuhnya Rahwana oleh
panah Sri Rama yang terdiri dari 2 bagian dan beberapa babak membuat
pertunjukan tersebut dapat dinikmati. Serta adegan ketika Hanoman membakar
Alengka dengan segala macam bentuk properti dan efek sangat bagus untuk menarik
perhatian penonton. Namun dengan cerita sendratari dan banyak dialog maka perlu
adanya translate dalam bernagai macam
bahasa terutama bahasa inggris yang lebih baik.
Dalam
merealisasikan target pengunjung Ramayana Ballet, pihak Purawisata
membagi dalam beberapa jenis kelompok untuk mendatangkan pengunjung seperti wisatawan domestik yang meliputi pelajar dan umum serta wisatawan asing yang berasal dari Jepang dan Eropa. Upaya tersebut
berbanding lurus dengan adanya kerjasama perusahaaan, pemerintah, serta
instansi pendidikan untuk datang dan menyaksikan pertunjukan Ramayana Ballet. Target tersebut
diantaranya dalam satu malam kursi pertunjukan harus terisi 125 penonton, namun
hal tersebut belum optimal.
Meskipun
Purawisata memiliki manajemen dan segmentasi pasar yang sudah cukup
baik. Akan tetapi, dengan kunjungan perhari dan perbulannya yang belum bisa
maksimal dan optimal maka terdapat beberapa aspek
yang harus diperbaiki, terutama Pemasaran, Promosi, dan Pengelolaan. Pemasaran
yang masih kurang dapat kita lihat dengan jumlah kunjungan yang belum memenuhi
target dari segmentasi pasar yang telah ditentukan.
Promosi
terkait pelaksanaan Ramayana
Ballet dan fasilitas yang ada juga belum
maksimal, dengan era digital maka selain kerjasama dengan
berbagai instansi maka perlu untuk promosi melalui sosial media. Serta pihak pengelola
yang belum bias bersaing dengan kompetitor lain
dan membaca peluang dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Purawisata
di unduh tanggal 20 April 2016 (18.24)

